Print design,
atau desain cetak, adalah proses merancang dan membuat visual yang dimaksudkan
untuk dicetak. Tujuan utama dari print design adalah untuk menyampaikan pesan
atau informasi melalui media cetak seperti brosur, poster, kartu nama, dan
lain-lain. Berikut adalah beberapa jenis penerapan print design yang umum:
1. Desain Iklan Cetak :
Digunakan untuk membuat materi cetak yang menarik, seperti brosur, selebaran,
label, tas belanja, kartu nama, poster, dan kaos. Desainer merancang desain
menggunakan komputer dan hasilnya dicetak menjadi berbagai macam hasil
cetakan[1][2].
2. Desain Kemasan Produk : Digunakan untuk membuat kemasan produk yang unik dan menarik.
Desainer memanfaatkan stok gambar yang ada dan menggunakan komposisi layout
yang menarik agar desain enak dilihat dan menarik perhatian calon
konsumen[1][5].
3. Desain Banner : Digunakan
untuk kepentingan outdoor, seperti poster produk pada spot banner di pinggir
jalan. Bahan banner biasanya menggunakan terpal, vinyl, lembaran kain, dan
kertas mengkilap[1][2].
4. Brosur dan Flier : Digunakan untuk menyampaikan informasi seputar produk serta jasa yang
ditawarkan kepada calon konsumen. Desainnya berupa kertas lipat dan sering
digunakan untuk promosi usaha[1][2].
5. Desain Baju : Digunakan
untuk berbagai tujuan, seperti cinderamata live show music, souvenir band,
souvenir tempat wisata, dan kaos perusahaan. Desain biasanya dirancang
menggunakan komputer dan hasilnya dicetak menjadi berbagai jenis baju[1][2].
Print design juga memerlukan pemahaman
tentang ilustrasi, opsi corak, dan wujud yang hendak dibuatkan. Desainer harus
memahami dan menguasai perihal tentang tipografi, pewarnaan, sketsa, dan
lain-lain untuk membuat desain yang efektif dan menarik[5][6].
Teknik dasar dalam print design meliputi beberapa proses dan metode yang
digunakan untuk menciptakan desain yang efektif dan menarik. Berikut adalah
beberapa teknik dasar dalam print design:
1. Desain Iklan Cetak :
- Merancang Desain : Desainer menggunakan komputer untuk merancang desain yang menarik, yang kemudian dicetak menjadi berbagai macam hasil cetakan seperti brosur, selebaran, label, tas belanja, kartu nama, poster, sampul buku, dan kaos[1][5].
2. Desain Kemasan Produk :
- Memanfaatkan Stok Gambar : Desainer memanfaatkan stok gambar yang ada dan menggunakan komposisi layout yang menarik untuk membuat desain kemasan yang unik dan menarik perhatian[5].
3. Desain Banner :
- Bahan Cetak : Banner biasanya dibuat dari terpal, vinyl, lembaran kain, dan kertas mengkilap. Digunakan untuk kepentingan outdoor seperti poster produk pada spot banner di pinggir jalan[5].
4. Brosur dan Flier :
- Desain Kertas Lipat : Brosur dan flier biasanya berupa kertas lipat yang digunakan untuk menyampaikan informasi seputar produk serta jasa yang ditawarkan kepada calon konsumen[5].
5. Desain Baju :
- Cinderamata dan Souvenir : Desain baju digunakan untuk berbagai tujuan seperti cinderamata live show music, souvenir band, souvenir tempat wisata, dan kaos perusahaan[5].
6. Teknik Print Textile :
-
Teknik Screen Printing :
Menggunakan screen untuk mencetak desain pada kain. Desain diberikan pada
screen dan kemudian dicetak menggunakan cat khusus[2].
-
Teknik Resist Printing :
Menggunakan pasta khusus untuk menciptakan desain pada kain. Pasta ini menahan
proses pewarnaan sehingga terbentuklah warna dasar[2].
-
Teknik Spray Printing :
Menggunakan penyemprotan khusus untuk mentransfer pewarna pada kain[2].
-
Teknik Discharge Printing :
Menghilangkan warna dari area tertentu pada kain dengan menggunakan cairan
khusus[2].
-
Teknik Sublime Printing :
Menggunakan transfer paper untuk mencetak desain pada kain. Desain di transfer
paper kemudian ditekan pada kain untuk menciptakan gambar atau motif yang
diinginkan[2].
-
Teknik Digital Printing :
Menggunakan teknologi canggih untuk mencetak desain pada kain dengan detail dan
rapi[2].
7. Teknik Stencil Printing :
-
Membuat Acuan Cetak :
Membuat acuan cetak dengan kertas atau kertas stiker yang dilubangi sesuai
dengan desain. Acuan ini kemudian ditempelkan ke media screen sablon[4].
-
Proses Penyablonan :
Menaruh media screen sablon di atas kain yang akan dicetak, lalu menarik tinta
menggunakan rakel untuk mencetak desain pada kain[4].
-
Penggunaan Tinta dan
Isolasi : Menggunakan tinta extender dan pigmen warna, serta isolasi bening
untuk mencegah kebocoran tinta saat proses penyablonan[4].
Dengan memahami teknik-teknik dasar ini, desainer dapat menciptakan
desain yang efektif dan menarik untuk berbagai keperluan dalam industri cetak.
Citations:
- https://fastwork.id/blog/apa-itu-print-design-dan-jenis-jenisnya/
- https://snapy.co.id/artikel/6-teknik-print-textile-yang-harus-kamu-tahu
- https://www.gramedia.com/best-seller/desain-grafis/
- https://kinaja.id/topic/design/5-teknik-print-design-stencil-bahan-kaos/
- https://snapy.co.id/artikel/print-desain
- https://dkv.binus.ac.id/2019/07/19/teknik-cetak-dalam-seni-grafis/
- https://primakara.ac.id/blog/technopreneurship/Desain-grafis-percetakan
- https://gitkreatif.com/blog/teknik-dasar-desain-grafis-yang-harus-kamu-kuasai/
- https://snapy.co.id/artikel/print-desain
- https://fastwork.id/blog/apa-itu-print-design-dan-jenis-jenisnya/
- https://gitkreatif.com/blog/apa-saja-yang-harus-kamu-ketahui-tentang-desain-grafis/
- https://solusiprint.id/artikel/Mengenal_Digital_Printing
- https://winstarlink.com/pengertian-desain-grafis-percetakan-dan-manfaatnya/
- https://primakara.ac.id/blog/technopreneurship/Desain-grafis-percetakan
- https://brainly.co.id/tugas/16726156
- https://www.gramedia.com/best-seller/desain-grafis/